Klaten – Penyuluhan dengan tema “Stimulasi Perkembangan Anak di Rumah” diselenggarakan Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit dan Humas bertempat di Klinik Tumbuh Kembang Anak RSJD Dr. RM. Soedjarwadi pada hari Rabu (14/6/23). Hadir sebagai narasumber adalah Maya Puspitasari, S.Tr.Kes selaku Okupasi Terapis dan Amelia Kurniawati, A.Md.TW selaku Terapis Wicara. Penyuluhan ditujukan untuk meningkatkan pemahaman orang tua dan pendamping pasien anak terhadap stimulasi perkembangan anak di rumah.
Pertumbuhan anak adalah perubahan yang terjadi pada fisik anak yang dapat diukur secara kuantitatif. Pertumbuhan pada balita (1-5 tahun) dapat dipantau dengan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan ukuran lain sesuai usia. Sedangkan perkembangan anak adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks yang dapat diamati dari cara bermain, belajar, berbicara, dan bersikap. Periode emas anak berlangsung pada rentang usia 0-5 tahun sebagai fase awal tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada fase selanjutnya. Sehingga pada periode emas anak, orang tua dituntut untuk lebih cermat dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak untuk mendapatkan hasil optimal dan mencegah terjadinya kelainan sedini mungkin.
Stimulasi pada jaringan otak amat dibutuhkan anak pada periode emasnya. Semakin banyak stimulasi yang diberikan maka jaringan otak akan berkembang semakin baik. Stimulasi yang kurang pada anak dapat mempengaruhi perkembangan kecerdasan otak, penyimpangan tumbuh kembang, bahkan gangguan perkembangan yang menetap.
Tahap perkembangan bayi dan balita dapat dibagi menjadi beberapa area yaitu motorik kasar, motorik halus, sensorik, bahasa, dan sosial. Bahasa sebagai alat komunikasi terdiri dari kemampuan bahasa reseptif atau pemahaman dan kemampuan bahasa ekspresif. Ketika anak mengalami permasalahan komunikasi seperti gangguan bahasa, bicara, irama kelancaran, suara, dan gangguan menelan dapat ditangani salah satunya melalui pelayanan Terapi Wicara.
Aktivitas yang dapat mendukung perkembangan bahasa dan bicara yaitu komunikasi 2 arah, bermain bersama orang tua atau lingkungan sekitar, mendengarkan cerita, dan mengurangi bermain gawai. Selain itu, faktor yang mendukung perkembangan bahasa dan bicara yaitu faktor kesehatan, kemampuan kognitif, perilaku, atensi dan konsentrasi, kekuatan organ oral, kemampuan mendengar, dan keterlibatan orang tua.
Penyuluhan “Stimulasi Perkembangan Anak di Rumah” disambut antusias oleh orang tua dan pendamping pasien anak. Penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan pendamping anak terhadap pentingnya stimulasi perkembangan anak di rumah. Orang tua perlu memahami bahwa selain memberikan anak terapi melalui Okupasi Terapi dan Terapi Wicara, peran orang tua dalam memberikan stimulus kepada anak di rumah tetap penting karena sebagian besar waktu anak berada dalam asuhan orang tua di rumah.