Klaten – Instalasi Kesehatan Jiwa Masyarakat dan PKRS menyelenggarakan penyuluhan dengan tema “Demam Berdarah Dengue” bertempat di Klinik Anak RSJD Dr. RM. Soedjarwadi pada hari Rabu (21/06). Hadir sebagai narasumber adalah dr. Afini Faza selaku Dokter Umum RSJD Dr. RM. Soedjarwadi. Penyuluhan disampaikan kepada orang tua dan pendamping pasien anak untuk memberikan wawasan tentang penyebab, gejala, penanganan, dan pencegahan demam berdarah.
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Nyamuk Aedes memiliki karakter yakni banyak muncul dan aktif pada pagi dan sore hari, berkembang biak di genangan air bersih, dan beryembunyi di sudut rumah yang minim cahaya. Penularan demam berdarah dapat terjadi ketika orang yang sedang mengalami demam berdarah dimana dalam darahnya mengandung virus dengue kemudian digigit oleh nyamuk Aedes maka bibit penyakit ikut terhisap dalam tubuh nyamuk dan jika nyamuk menggingit orang lain maka penyakit tertularkan kepada orang tersebut.
Gejala demam berdarah dapat dibagi dalam 3 fase. Fase pertama dialami pada hari 1-3 berupa demam, menyerupai flu, nyeri otot/sendi, nyeri belakang mata, mual/muntah, nyeri tenggorokan, lemas, dan nyeri kepala. Fase kedua merupakan fase kritis yang dialami pada hari 4-5 dengan gejala yaitu demam turun, lemas, serta rentan dehirasi dan perdarahan. Fase ketiga adalah fase pemulihan pada hari 6-7 dengan tanda demam muncul kembali dan risiko dehidrasi berkurang. Fase kedua atau dikenal dengan fase kritis pada demam berdarah perlu diwaspadai dengan tanda bahaya yang muncul seperti nyeri perut berat, muntah tak kunjung henti, lemas, gelisah, gusi berdarah, mimisan, muntah berdarah, buang air besar berdarah, jantung berdebar, napas cepat, serta kulit dingin, pucat, dan basah.
Penanganan demam dapat dilakukan dengan minum banyak untuk mencegah dehidrasi, istirahat total, makan makanan bergizi, kompres ketiak, minum obat turun panas, dan periksa ke dokter saat demam memasuki hari ketiga atau muncul tanda bahaya. dr. Afini Faza menekankan dalam penanganan demam berdarah sangat penting untuk memastikan kecukupan cairan tubuh karena demam berdarah berisiko menyebabkan dehidrasi. Selain itu, dr. Afini Faza juga menyampaikan bahwa tidak ada ciri khusus demam berdarah karena gejala yang ditimbulkan menyerupai penyakit flu sehingga dokter akan mengarahkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya virus dengue dalam darah.
Demam berdarah dapat ditularkan kepada siapa saja oleh karena itu pencegahan demam berdarah perlu mendapat perhatian. Demam berdarah dapat dicegah dengan 3M Plus yakni menguras dan menyikat, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, serta mencegfah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk.
Penyuluhan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dan pendamping pasien anak terhadap langkah-langkah yang tepat untuk menangani demam. Penyuluhan disambut antusias oleh orang tua dan pendamping pasien anak dengan diadakannya sesi tanya jawab bersama dengan narasumber. Mari terapkan langkah-langkah pencegahan demam berdarah dan jangan ragu untuk segera memeriksakan diri dan orang terdekat ke dokter jika mengalami demam yang tidak kunjung mereda dalam tiga hari. Pelayanan pemeriksaan darah untuk mengetahui ada tidaknya virus dengue penyebab demam berdarah tersedia secara lengkap di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi.