
Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November oleh seluruh rakyat Indonesia untuk mengenang jasa para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Awal mula peringatan hari pahlawan ialah peristiwa perlawanan masyarakat Surabaya (yang dikenal arek-arek Suroboyo) terhadap sekutu sebagai bentuk mempertahankan kemerdekaan yang menewaskan Jenderal AWS Mallaby.
Peristiwa tersebut kemudian memicu semangat para pejuang bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan yang memicu pergerakan perlawanan di berbagai daerah, seperti di Bandung yang dikenal dengan Bandung Lautan Api, di Semarang dikenal dengan pertempuran 5 hari, di Yogyakarta dikenal dengan Serangan Umum 1 Maret, di Ambarawa dikenal dengan peristiwa pertempuran Ambarawa, di Medan dikenal dengan peristiwa Medan Area.
Peringatan Hari Pahlawan sudah selayaknya menjadi momentum untuk anak bangsa mengingat bahwa kemerdekaan yang dinikmati saat ini tidak datang begitu saja namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari para pendahulu negeri. Pada peringatan Hari Pahlawan 2019, tema yang diusung adalah “Aku Pahlawan Masa Kini”. Dalam sambutan tersebut juga disampaikan bahwa kini siapa saja dapat menjadi pahlawan.
Membahas mengenai tema “Aku Pahlawan Masa Kini, Jeny Firmasnyah dapat dikatakan sebagai pahlawan masa kini. Jeny Firmansyah merupakan salah satu rehabilitant di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti pogram Daycare. Jeni – sapaan akrabnya, mengatakan ia bergabung dengan Daycare sejak tahun 2017 dengan fokus peminatan batik tulis. Saat ditemui di Ruang Rehabilitasi Psikososial, Senin (11/11/2019), Jeny dengan semangat menceritakan bahwa kini ia telah memiliki pojok produksi sendiri dan dapat menghasilkan uang dari membatik. Ditengah perawatan dan pengobatannya, ia tetap semangat untuk dapat kembali berproduktif dan diterima masyarakat melalui karya-karyanya. “Harapan saya kedepannya, saya ingin sembuh ingin membanggakan kedua orang tua dan keluarga saya, dengan adanya daycare ini saya dapat menjadi lebih produktif lebih berfikiran positif, bonus lainnya saya dapat memiliki penghasilan sendiri dari hasil saya membatik”, ujarnya dengan penuh semangat. Karya batik tulis yang diproduksi oleh Jeny dan rehabilitan lainnya telah dipasarkan luas dengan bantuan RSJD Dr. RM. Soedjarwadi melalui penjualan online maupun offline (pemeran, expo maupun pojok hasil karya rehabilitan yang ada di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi). Berkat hasil karya Jeny pula, RSJD Dr. RM. Soedjarwadi berhasil meraih Top 40 Inovasi Pelayanan Publik 2018 serta nomansi dalam UNPSA Award memalui program Si Terpa Daya Jiwa.
Menjadi pahlawan tidak harus selalu berhubungan dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Namun berjuang untuk berguna bagi sekitar dan masyarakat ditengah keterbatasan merupakan sebuah sikap seorang pahlawan.